
- Menentukan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang kita,
- Menuliskan tujuan-tujuan itu,
- Meninjau kemajuan-kemajuan kita setiap langkah,
- Merayakan keberhasilan meraih tujuan tertentu, dan
- Belajar dari tujuan-tujuan yang berlum tercapai.
(Rich De Vos)
Kenapa Banyak Orang Gagal?
Pada umumnya, setiap orang ingin sukses. Namun kenyataannya, jumlah orang yang sukses di dunia ini dari data statistik hanya 5% saja. Nah, mengapa sedemikian banyak orang yang gagal?
Ada banyak sekali faktor penyebabnya, beberapa diantaranya:
- Tidak punya tujuan yang jelas.
- Tidak pernahf mencatata tujuan yang dimiliki.
- Selalau mencari 'pembenaran' terhadap kegagalan yang dialami.
- Hanya banyak berteori tanpa kerja nyata.
- Pesimis dan mudah menyerah.
- Merasa dirinya tidak pandai, tidak kaya, dan terlalu tua, sehingga merasa tidak mungkin sukses.
- Malas dan menginginkan segala sesuatu instant.
- Berteman dengan orang-orang malas dan mudah menyerah.
- Tidak bisa mengatur waktu.
- Tidak menggunakan strategi yang pas.
- Tidak mau mengembangkan diri.
- Tidak punya kesungguhan untuk sukses.
- Mengabaikan hubungan sosial.
- Sombong, merasa dirinya paling hebat dan tidak lagi mau belajar.
- Orientasinya hanya bersifat materi dan duniawi semata.
- Dll...
Sukses adalah hak semua orang. Sukses bukan monopoli segelintir orang saja. Namun, sukses juga merupakan 'Pilihan Bersyarat'. Apabila syarat-syaratnya tidak dipenuhi, jangan harap sukses akan datang begitu saja.
Kabar gembiranya...
Sukses bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Banyak orang yang sukses berasal dari golongan biasa. Bukan golongan istimewa. Kebanyakan mereka awalnya adalah orang biasa, namun karena kegigihan dan usaha kerasnya, mereka bisa menjadi orang yang luar biasa.
Sejarah membuktikan, sukses tidak ada katinyannya dengan:
- Usia, - Warna kulit, - Bahasa, - Agama, - Bangsa, - Kondisi Fisik,, - Tingkat pendidikan, dan - Latar belakang keluarga.
Ada banyak sekali contoh yang bisa kita lihat.


Marconi sudah berhasil mencapai sukses lewat penemuan teleponnya pada usia 24 tahun.




Franklin Delano Roosevelt, presiden ke 32 Amerika Serikat juga bukan orang yang sempurna fisiknya karena menderita polio.


Henry Ford bahkan tidak penah duduk di bangku sekolah, namun karena pantang menyerah dan terus berjuang akhrinya ia menjadi raja mobil di dunia.


Napoleon Hill, penulis buku tekenal 'Think and Grow Rich' yang juga seorang motivator kelas dunia berasal dari keluaraga miskin, bahkan telah ditinggal mati ibunya sewaktu ia masih kecil.
Demikian panjang deretan contoh orang-orang sukses di hadapan kita, dan masih banyak lagi contoh orang-orang yang sukses lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang mempunyai peluang sukses yang sama. Hanya perbedaannya adalah: ada yang mampu menangkap peluang itu dan banyak yang tidak mampu menangkap peluang sukses tersebut. ***
===***
No comments:
Post a Comment